Sabtu, 13 September 2014

Friday The 13th (Chapter Nine)

Author : Kezia Lee

Cast :
Lee Ji Hye (OC)
Cho Kyuhyun
Kim Ki Bum
Kim Jong Woon
Kim Tae Yeon
Xi Luhan 
Kim Jong In
Jung Soo Yeon
Hwang Mi Young
Choi Min Ho
Byun Baek Hyun

Genre :
Horror
Mystery

Length : Chapter 

Note : Sorry, kalau ada Cast yang belum muncul. Di chapter selanjutnya baru akan dimunculkan. Warning! Typo, alur gaje, cerita yang membosankan. Gak seram dan sebagainya. Mohon bantuannya, karena ini adalah FF Horror Mystery pertama saya ._.v

'Kebenaran itu, sebenarnya terletak dimana?'

Previous Chapter

“Kenapa kau begitu baik padaku? Kalau seperti ini, aku tidak bisa tidak jadi menyukaimu..” gumamnya pasrah.

Tuesday, 3rd June 2008

Matahari pagi sudah menyingsing, ruangan gelap itu menjadi silau karena cahaya yang terpancar dari luar jendela. Alarm yang pukul 06:00 KST itu pun berbunyi. Membangunkan gadis itu dari mimpinya. Pada waktu yang sama, terdengar ringtone kesukaannya berdering dari ponselnya.

“Yeoboseyo?” ucapnya memulai pembicaraan.
“Jihye-ya? Kau belum bangun? Aissh, pantas saja! Kami sudah berada didepan apartemenmu!” Terdengar suara melengking seorang wanita yang tidak lain dan tidak bukan adalah Hwang Miyoung.
“Mwo? Sepagi ini?”
“Cepatlah keluar dan segera bukakan pintu! Ah, Kibum-ssi??”
“Kalian sudah datang? Pas sekali, aku sudah meyiapkan makanan.”
“Kenapa kau bisa disini?” Kini gantian Jongwoon yang terkejut.

Ceklek~

“Jihye-ya. Mereka sudah datang. Oh, kau sudah bangun rupanya. Lebih baik kau segera siap-siap.” Ujar Kibum yang tanpa seiizinnya masuk ke kamar Jihye.
“Ya! Sejak kapan aku mengizinkanmu masuk?” ucap Jihye ketus.
“Aku hanya ingin memberitahumu saja. Kalau begitu cepatlah, mereka tamumu.” Ucapnya lalu menutup pintunya kembali.
“Aissh! Yang benar saja! Kenapa mereka datang diwaktu yang tidak tepat?”

****
“Jaaa, tuan rumah baru saja keluar dari sarangnya..” canda Jongwoon yang diiringi tawa yang lainnya.
“Tapi, kenapa Kibum bisa berada dirumahmu?” celetuk Miyoung, Kibum dan Jihye saling berpandangan.
“Ah, kemarin itu saat aku mengantarkan Jihye pulang, tiba-tiba saja aku merasa tidak enak badan. Karena dia berbaik hati, jadi dia meminjamkan salah satu kamarnya untuk ku tinggali semalam.” Jelas Kibum, membela Jihye.

“Kau baik sekali yah..” ucap Luhan dengan logat aneh yang sepertinya baru mempelajari kata-kata baru. Mereka tertawa mendengarnya.
“Waeyo?” Tanya Luhan dengan wajah polosnya, dan itu semakin mengundang tawa mereka.
“Ah, karena semua sudah disini, bagaimana kalau kita mulai saja?” saran Baekhyun.
“Ya, kita mulai darimana? Apakah ada yang punya ide ataupun sesuatu informasi?” Tanya Taeyeon. Kyuhyun mengangkat tangannya. “Kyuhyun-ssi. Silahkan.”
“Sebenarnya pada awalnya aku ingin menanyakannya pada Jihye, tapi sepertinya kalian juga harus mendengarnya.” Ucapnya, yang langsung dimengerti oleh Jihye.

“Jihye-ya, bisakah kau ceritakan padaku sekarang?” mohon Kyuhyun. Jihye menghela nafas panjang. “Aku akan menceritakan tentang hal yang aku ingat saja, tidak apa kan?” mereka mengangguk.
“Dulu, sebelum aku pindah ke Korea. Aku tinggal di Kanada bersama orangtuaku. Pada awalnya, aku hidup sebagai gadis biasa-biasa saja. Sampai suatu hari rumah kami kedatangan seseorang asing yang meminta perlindungan pada ayahku..”

“Tuan… Tolong selamatkan aku…Izinkan aku bersembunyi dirumahmu untuk beberapa hari..” Seorang pria datang kepada ayah Jihye dan seketika pingsan.
“Mister? Mister? Bangunlah..” ucap ayahnya yang tanpa pikir panjang langsung membawa pria tersebut ke kamar tamu. Tak berapa lama, terdengar suara pintu dibuka dari luar.
“Daddy,Mommy aku pulang..” Jihye sampai dirumah menyaksikan ayah dan ibunya tengah berbincang dengan seorang pria yang tak dikenalnya.
“Apakah dia putrimu?” Tanya pria tersebut yang melihat Jihye sedang menggendong tas.
“Ya, dia putriku satu-satunya.”
“Putrimu sangat pintar, kuat dan berbakat.. Dialah yang akan menjadi penerus kita..” ucap pria misterius yang sepertinya dapat meramalkan kepribadian seseorang.
“Maksudmu, kau adalah…”
“Red Rose..”

“Chankkamanyo, Jihye-ya..” ucap Taeyeon menyela cerita Jihye. “Tadi kau bilang dia adalah ‘red rose’? Bukankah semestinya ‘white rose’?”
“Molla, itulah yang aku dengar. Dan sejak saat itu aku disuruh untuk berlatih ilmu bela diri bersama orang tersebut. Dari situlah, aku mengetahui bahwa ayahku juga pernah menjadi ketua dari sub-unit organisasi tersebut. Sub-unit yang berada di Kanada.”
“Ketika aku liburan saat kelas 5 SD, orangtuaku mengirimkanku ke Korea, dan menyekolahkanku disini, di kota Seoul. Dan ketika aku kelas 6 SD, disitulah aku mengenal Taeyeon dan Jongwoon. Juga Jongin dan Luhan. Kami berada di SD yang sama.” Lanjut Jihye.

“Lalu selanjutnya?” Tanya Miyoung penasaran.
“Maafkan aku, aku tidak bisa mengingat hal setelahnya. Mungkin dikarenakan ingatanku yang belum kembali pasca kecelakaan itu.”
“Kecelakaan?” Tanya Kyuhyun.
“Ya, nyawanya bisa saja melayang kalau saja dia tidak mundur selangkah saja.” Celetuk Jongin yang juga merupakan saksi disana.

“Kedengarannya menyeramkan.” Ucap Baekhyun yang sedari tadi menyimak.
“Mungkin kau tidak akan mengingat beberapa hal ini, Jihye-ya.” Ujar Taeyeon sambil mengingat-ingat kembali.

‘Praaangg!!’ terdengar suara kaca pecah dari arah dapur.
“Suara apa itu?” Tanya Jihye bingung, bercampur takut. Kemudian beranjak untuk mengecek asal suara tersebut. “Biar aku temani.” Ucap Kyuhyun yang takut kalau terjadi apa-apa pada Jihye.

Kaca jendela memang pecah, namun tidak ditemukan siapapun. “Mungkin hanya orang iseng.” Ucap Kyuhyun.
“Aku rasa bukan.” Balasnya sambil memegang sebuah batu yang diikat bersama sebuah kertas.
“Petunjuk lagi?” Tanya Kyuhyun. Jihye membukanya dan mengangguk.

“Teman-teman. Sepertinya kita harus menunda acara berceritanya. Ada hal yang harus kita selesaikan sekarang.” Ucap Jihye menunjukkan sebuah kertas.
“Apakah itu teka-teki  lagi?” Tanya Miyoung penasaran. “Bahkan misteri yang kemarin kita kerjakan saja belum selesai, dan sekarang kita sudah dihadapkan dengan teka-teki lagi?” gerutu Miyoung.
“Kalau kau masih ingin ikut dengan kami, lebih baik jangan mengeluh dan bantu kami menyelesaikan kasus ini!” gertak Kyuhyun. “Aissh, kau benar-benar menyebalkan Kyuhyun-ah!” ucap Miyoung kesal.

“Ige mwoya?” gumam Jongwoon yang memperhatikan teka-teki tersebut.
“Huruf yang tidak beraturan? Oh, ada angkanya juga.” Gumam Luhan memperhatikan teka-teki itu.
“Selepas dari ini, kira-kira siapa yang mengirimkan petunjuk ini?” Tanya Jongin. Lantas pertanyaan itu membuat mereka menoleh kearahnya.
“Benar juga, ‘Joystick’ permainan ini bahkan sekarang masih dirumah sakit. Lagipula dia masih belum sadarkan diri sampai sekarang.”
“Jeongmalyo? Minho-ssi masih belum bangun dari komanya?” celetuk Jihye kaget. Mereka mengangguk.

“Daripada meributkan sesuatu yang tidak pasti, lebih baik kalian membantuku sekarang!” ucap Taeyeon.

‘Fabulous thing that ever heard
Rainbow is so enchanting overthere
I want to tell you something
Dear diary I am so sad
A day I met them in a ship
Yatching to the sunrise
The girl who wears a sapphire blue shawl
Her eyes is blue too
Everyone will fall into her charm
1 person can fill the heart
3 candidate bring a white rose
Those are the true love
How can she choose one of them?’

“Apakah ini sebuah puisi?” gumam Jihye. “Menurutku ini tidak nyambung.” Ucap Baekhyun.
“Sepertinya ini lebih sulit dari petunjuk lainnya.” Ujar Jongwoon.
“Aku tidak berpikiran seperti itu. Menurutku ini mudah.” Celetuk Luhan yang membuat mereka menatapnya dengan heran.

To Be Continue~

Sorry yah, Author terlalu sibuk jadi gak sempat buat ngetik. Alhasil ceritanya jadi lebih pendek~ :3 Maaf ya kalau ceritanya gaje dan ga nyambung. Soalnya idenya lagi mampet/? Kemarin sih idenya masih nyantol/? tapi karena gak sempat ngetik jadi lupa :v #Curcol jadinya ;v
Krisar tetep jangan lupa yah *o*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar